Fiksi Pilihan

Nada Tinggi Belum Tentu Marah

  Di ruang persiapan, tuan presiden dalam balutan batik kontemporer sekali lagi memandang naskah pidatonya dan memberi perhatian pada tanda-tanda baca warna-warni yang bertebaran di sepanjang naskah.

Doa Uang Receh


Aku muak jadi mainan tangan dekil bocah rel kereta api
Cukup sudah ke tanah aku terhempas dan terinjak
.
Padahal sama mulianya aku seperti mereka.
Tapi lihat bagaimana jalan hidupku.
Selokan kering,
kantong lusuh mandi debu,
laci pengap beracun,
berteman bangkai cecak,
tidur berkelambu sarang laba-laba.
Katakan lagi tempat-tempat terasing dan terlupakan,
aku pasti pernah disana.

.
Dari tengah kaleng rombeng,
di bawah terik matahari Juli,
aku bertekuk lutut.
Pada Tuhan sang Raja Diraja aku baladakan kesah dan gundah
Aku hampir tidak kuat menanggung durja hidup ini.
.
Aku juga ingin seperti mereka,
dirumahkan di lemari antik yang eksotis,
hidup di dalam ruangan sesejuk surga,
dibelai dan disanjung puja bak dewa
dicumbu mesra bak bidadari.
Mereka begitu mahal.
.
Tuhanku,
Saat bertemu mereka di tengah kaca kotak amal,
Aku mendengar dongeng tentang indahnya kehidupan.
Mengapa kisah hidup kami begitu jauh berbeda?
Bak langit dan bumi,
Siang dan malam.

padahal kami diciptakan sama-sama mulia.

___________________

ilustrasi gambar dari: www.flickr.com


 photo Jangancopasing.jpg

Komentar

Fabina Lovers mengatakan…
Jangan sedih uang receh, meskipun kecil, dirimu menggenapkan hal besar.
Lis Suwasono mengatakan…
Ibu Fabina bener banget, nggak ada uang receh juga uang sebesar apapun nilainya jadi nggak genap. Nice poem, Mas Pical!
dy mengatakan…
Tunggu beberapa puluh tahun lagi, uang yang ada di gambar itu pasti banyak yang cari buat koleksi. Tapi....masih lama untuk jadi lebih 'mulia'
PutriAndPapa mengatakan…
Merenungkan nasib uang receh. Mantap bung Pical..
Ryan M. mengatakan…
...kumpulan uang receh akan diterima dengan tangan terbuka. Jadi, bersatulah! Jangan terpecah-pecah! Inspiratif, Mas :)
Pak Pical, kalo udah tanggal tua, uang receh tuh justru dicari banget ya? hheehe..
salam.
#info blog saya ganti nama : http://poetriapriani.blogspot.com/ :D
pical gadi mengatakan…
Bener bu Fabina. Setuju...
pical gadi mengatakan…
Trims bu Lis mampirnya
pical gadi mengatakan…
Iya ya. Uang-uang jaman bocah dulu sekarang udah naik nilainya. Hehehe...
makasih mampirnya yaa
pical gadi mengatakan…
Sipp. Memang patut direnungkan... Makasih sudah berkunjung
pical gadi mengatakan…
Makasih kunjungannya mas Ryan.
pical gadi mengatakan…
Hehehe... kok sama ya mbak Putri. Sipp... udah diupdate infonya